Tentang Grey Wolf atau Serigala Abu-abu

Serigala adalah legenda karena suara lolongan mereka, yang biasa mereka gunakan untuk berkomunikasi. Seekor serigala melolong untuk menarik perhatian kelompoknya, sementara lolongan komunal dapat mengirim pesan teritorial dari satu kelompok ke yang lain. Beberapa lolongan bersifat konfrontatif. Mirip seperti menggonggong pada anjing domestik, serigala mungkin mulai melolong karena serigala lain sudah ada di dekatnya.

Populasi dan Konservasi

Serigala adalah anggota terbesar dari keluarga anjing. Serigala abu-abu adalah yang paling umum dan pernah ditemukan di seluruh belahan bumi utara. Tetapi serigala dan manusia memiliki sejarah permusuhan yang panjang. Meskipun mereka hampir tidak pernah menyerang manusia, serigala dianggap sebagai salah satu penjahat alam paling menakutkan di dunia binatang. Mereka menyerang binatang peliharaan, dan serigala yang tak terhitung jumlahnya telah ditembak, dijebak, dan diracuni karena kecenderungan ini.

Di 48 negara bagian, serigala abu-abu diburu hingga hampir punah, meskipun beberapa populasi selamat dan yang lainnya telah diperkenalkan kembali. Beberapa serigala abu-abu bertahan di Eropa, meskipun banyak yang tinggal di Alaska, Kanada, dan Asia.

Perilaku Pack Serigala

Serigala hidup dan berburu dalam kelompok sekitar 6 hingga 10 individu. Mereka dikenal berkeliaran dalam jarak yang cukup luas, mungkin 12 mil dalam satu hari. Hewan sosial ini bekerja sama untuk mendapatkan mangsa yang mereka sukai biasanya mamalia besar, seperti rusa, rusa elk, dan rusa moose. Ketika mereka berhasil, serigala tidak makan secukupnya. Seekor hewan dapat mengkonsumsi 20 pon daging saat makan. Serigala juga memangsa mamalia kecil, burung, ikan, kadal, ular, dan buah.

Kelompok serigala abu-abu dibangun menurut hierarki yang ketat, dengan laki-laki dominan di bagian atas dan pasangannya tidak jauh di belakang. Biasanya jantan dan betina ini adalah satu-satunya hewan dari kelompok yang berkembang biak. Anggota serigala dewasa lainnya membantu merawat pups atau anak anjing dengan membawakan mereka makanan dan mengawasi mereka sementara yang lain berburu.

Sumber: National Geographic

(Apteronotidae atau dalam bahasa inggris ghost knifefish)

Kamu tau cacing? tidak menakutkan bagi kamu. Tapi kalau cacing zombie atau cacing pemakan tulang? Mungkin perlu berfikir dua kali untuk bertemu bahkan untuk memegangnya.

Cacing zombie atau cacing pemakan tulang faktanya merupakan salah satu spesies cacing laut dengan nama ilmiah Osedax mucofloris. Dan termasuk salah satu dari banyak hewan yang memiliki nama aneh dan menakutan.

Dalam kasus ini, dari nama itu cukup akurat dan deskriptif: Cacing yang terlihat seperti bunga yang bergerak ini dapat mengisap bangkai ikan paus, apa yang dimakannya itu merupakan sarapan, makan siang, dan makan malam. Hal yang sama dapat dikatakan untuk spesies seperti armadillo berbulu berteriak atau dalam bahasa inggris screaming hairy armadillo, yang akan membuatmu berteriak.

Beberapa dari mereka mendemonstrasikan penghormatan untuk mitologi. Misalnya cumi vampir dari Neraka, misalnya, diterjemahkan dari nama ilmiahnya Vampyroteuthis infernalis. Cephalopoda itu bukanlah vampir, ia tidak mengisap darah atau cumi-cumi lainnya. Sebaliknya, namanya berasal dari mata biru yang tidak biasa di laut dalam, kulit berwarna merah, dan anyaman seperti jubah di antara kedua lengannya.

Puluhan hewan lain masuk ke dalam kategori yang sama seperti gecko berekor daun setan, belalang mantis atau iblis, dan semut hantu. Masing-masing memiliki beberapa karakteristik fisik, tonjolan seperti tanduk atau kaki tembus pandang, membuatnya menjadi tempat di dunia bawah tanah (metaforis).

Tetapi jika nama-nama ini merujuk monster-monster mitologi, banyak orang akan mengalami ketakutan terhadap hewan-hewan itu sendiri. Nama Ursus arctos horribilis diberikan kepada beruang grizzly, misalnya, sebuah isyarat pada pertemuan menakutkan Meriwether Lewis dengan hewan besar di luar Barat, selama ekspedisi Lewis dan Clark. Ada juga Crotalus horridus horridus, atau “dreadful dreadful rattle” yng artinya "mainan yang mengerikan yang mengerikan", merupakan salah satu jenis ular berbisa yang begitu menakutkan sehingga mereka harus menamakannya dua kali (nama ganda tersebut memungkinkan para ilmuwan untuk membedakannya dari subspesies lainnya)..

Tidak peduli seberapa seram nama mereka, bagaimanapun, hewan-hewan ini menimbulkan sedikit ancaman bagi manusia. Kelelawar vampir terkadang menggigit manusia (walau sangat jarang terjadi). Dan juga, apa yang mereka disebut grizzly yang "mengerikan". Tetapi beruang ini, sama seperti beberapa hewan lain dalam daftar ini, sebenarnya membutuhkan perlindungan dari manusia, bukan sebaliknya. Untuk sebagian besar, nama-nama ini dipilih karena hanyalah persepsi atau imajinasi para ilmuwan, dan tentu saja juga masyarakat umum.

Di China, penggunaan cula badak dan tulang harimau untuk tujuan penelitian media dan pengobatan tradisional secara legal berdasarkan pengumuman yang sangat kontroversial dari pemerintah China kemarin. Spesimen hewan harus didapatkan hanya melalui peternakan/budidaya menurut keputusan tersebut, tapi konservasionis mengatakan bahwa ini akan membuka pintu baru dalam perburuan ilegal dan akan mengancam populasi hewan yang rentan kepunahan.

"Hal ini sangat memperihatinkan", kata Leigh Henry, direktur kebijakan wildlife dari WWF (World Wildlife Fund). Untuk membedakan hewan yang diperoleh secara legal dari peternakan dengan hewan yang didapatkan secara ilegal dari alam liar akan sangat sulit dibedakan, sehingga keputusan ini akan memberi payung atau alasan baru bagi para pedagang atau pemburu. Badak dan harimau merupakan hewan terancam di alam liar, dan perdagangan satwa itu dilarang keras. WWF mendesak Cina untuk melarang perdagangan tulang harimau dan cula badak yang sangat penting dalam melestarikan spesies ikonik ini. Ini harus diperluas untuk mencakup perdagangan di semua bagian dan produk harimau, ” dia menambahkan.

Dua tahun lalu, China juga mengumumkan bahwa mereka akan menutup pasar gading dalam negeri pada akhir tahun 2017. Dan China mendapatkan pujian dari berbagai. Kelompok konservasi memperjuangkan langkah ini sebagai langkah penting untuk membantu mengurangi permintaan gading dan untuk menimimalisir perburuan gajah Afrika.

Alasan China mengambil keputusan ini masih belum jelas dan belum ada resoin apapun dari mereka. Tapi peningkatan peternakan harimau di China dan usaha untuk peternakan badak merupakan kunci di balik ini semua. Susan Lieberman, wakil presiden untuk kebijakan internasional dari WCS (Wildlife Conservation Society), sebuah organisasi konservasi non-profit, juga percaya bahwa peningkatan peternakan harimau merupakan faktor utama dibalik alasan dari kepurusan yang diambil China. Pelegalan penggunaan tulang harimau dan cula badak akan menjadi kemenangan telak bagi para pemburu atau pedagang. Dengan adanya ini, mereka bisa bersembunyi dan memiliki payung dan alasan. Tanpa tes DNA, tidak ada jalan lain untuk menunjukkan asal dari spesimen apakah dari peternakan atau hasil dari perburuan liar.

Cula badak tersusun atas keratin, protein yang juga ditemukan di kuku dan rambut. Produk mereka hanyalah mitos dalam penggunaan untuk menanggulangi kanker ketika dikonsumsi dalam bentuk bubuk. Belum ada bukti saintifik mengenai manfaat dalam pengobatan manusia dari produk tersebut. Baru ada bukti kecil yang mengklaim bahwa cula badak mungkin bisa membantu menurunkan demam, itupun masih sebatas hewan pengerat/rodentia. Di sisi lain, obat yang jauh lebih murah dan sudah terbukti, semain mudah didapat seperti asetaminofen atau aspirin yang jauh lebih efektif. Tulang harimau dihancurkan dan dibuat menjadi pasta dikatakan dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk rematik dan sakit punggung. Tepapi itu semua hanya mitos dan belum ada bukti hingga sekarang.