China Melegalkan Penggunaan Cula Badak dan Tulang Harimau untuk Tujuan Pengobatan

By Achmad Fawzy - October 31, 2018


Di China, penggunaan cula badak dan tulang harimau untuk tujuan penelitian media dan pengobatan tradisional secara legal berdasarkan pengumuman yang sangat kontroversial dari pemerintah China kemarin. Spesimen hewan harus didapatkan hanya melalui peternakan/budidaya menurut keputusan tersebut, tapi konservasionis mengatakan bahwa ini akan membuka pintu baru dalam perburuan ilegal dan akan mengancam populasi hewan yang rentan kepunahan.

"Hal ini sangat memperihatinkan", kata Leigh Henry, direktur kebijakan wildlife dari WWF (World Wildlife Fund). Untuk membedakan hewan yang diperoleh secara legal dari peternakan dengan hewan yang didapatkan secara ilegal dari alam liar akan sangat sulit dibedakan, sehingga keputusan ini akan memberi payung atau alasan baru bagi para pedagang atau pemburu. Badak dan harimau merupakan hewan terancam di alam liar, dan perdagangan satwa itu dilarang keras. WWF mendesak Cina untuk melarang perdagangan tulang harimau dan cula badak yang sangat penting dalam melestarikan spesies ikonik ini. Ini harus diperluas untuk mencakup perdagangan di semua bagian dan produk harimau, ” dia menambahkan.

Dua tahun lalu, China juga mengumumkan bahwa mereka akan menutup pasar gading dalam negeri pada akhir tahun 2017. Dan China mendapatkan pujian dari berbagai. Kelompok konservasi memperjuangkan langkah ini sebagai langkah penting untuk membantu mengurangi permintaan gading dan untuk menimimalisir perburuan gajah Afrika.

Alasan China mengambil keputusan ini masih belum jelas dan belum ada resoin apapun dari mereka. Tapi peningkatan peternakan harimau di China dan usaha untuk peternakan badak merupakan kunci di balik ini semua. Susan Lieberman, wakil presiden untuk kebijakan internasional dari WCS (Wildlife Conservation Society), sebuah organisasi konservasi non-profit, juga percaya bahwa peningkatan peternakan harimau merupakan faktor utama dibalik alasan dari kepurusan yang diambil China. Pelegalan penggunaan tulang harimau dan cula badak akan menjadi kemenangan telak bagi para pemburu atau pedagang. Dengan adanya ini, mereka bisa bersembunyi dan memiliki payung dan alasan. Tanpa tes DNA, tidak ada jalan lain untuk menunjukkan asal dari spesimen apakah dari peternakan atau hasil dari perburuan liar.

Cula badak tersusun atas keratin, protein yang juga ditemukan di kuku dan rambut. Produk mereka hanyalah mitos dalam penggunaan untuk menanggulangi kanker ketika dikonsumsi dalam bentuk bubuk. Belum ada bukti saintifik mengenai manfaat dalam pengobatan manusia dari produk tersebut. Baru ada bukti kecil yang mengklaim bahwa cula badak mungkin bisa membantu menurunkan demam, itupun masih sebatas hewan pengerat/rodentia. Di sisi lain, obat yang jauh lebih murah dan sudah terbukti, semain mudah didapat seperti asetaminofen atau aspirin yang jauh lebih efektif. Tulang harimau dihancurkan dan dibuat menjadi pasta dikatakan dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk rematik dan sakit punggung. Tepapi itu semua hanya mitos dan belum ada bukti hingga sekarang.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments